‘Kay jatuh?’
May 28, 2008
Jatuh
May 26, 2008
Ayam Colkat
‘Gambal ayam colkat, Ba!’ seru Kay sambil menyorongkan tubuhnya di antara Baba dan sebuah surat kabar yang TTS mingguannya sedang Baba isi.
‘Gambar ayam apa?’ tanya Baba.
‘Ayam colkat.’
‘Ayam cokelat?’
‘Iya.’
‘Ayam apa?’
‘Colkat.’
‘Cokelat,’ kata Baba membenarkan.
‘Iya.’
‘Ayam apa?’ tanya Baba lagi.
‘Colkat,’ jawab Kay.
‘Cokelat. Apa?’
‘Iyaa,’ kata Kay.
‘Ayam apa?’
‘Colkat.’
‘Ayam cokelat,’ kata Baba lagi, senyum iseng Baba mengembang.
‘Iyaa,’ kata Kay sambil senyum, seolah-olah dia memang sengaja menghindari kata itu.
‘Gambar di mana?’ tanya Baba.
‘Di sini. Yang beshaaaaaaaaal!’ teriaknya melengking sambil menunjuk surat kabar yang terbentang di lantai.
Baba pun segera menggambar seekor ayam cokelat dengan pena hitam di tangan Baba.
‘Nih, udah,’ kata Baba. Kay tersenyum puas.
‘Gambal ayam putih, Ba,’ pintanya lagi.
May 16, 2008
Let's Go, Kay!
‘Let’s go, Kay!’ kata Baba. Kami baru saja keluar dari pom bensin dekat rumah, hendak menuju sekolah Kay.
‘Let’s go, Kay!’ kata Kay menjawab ajakan Baba.
‘Lho, kok?’ protes Teteh, ‘jawabnya “let’s go, Ba!”, gitu.’
‘Let’s go, Ba!’ kata Kay memperbaiki ucapannya.
‘Ke mana kita?’ tanya Baba.
‘Ke Giant,’ katanya.
‘Nggak ke Marvin?’ tanya Baba lagi.
‘Iya. Aku mau ke Giant, jadi ingat susu,’ dendang Kay.
‘Let’s go, Kay!’ kata Kay menjawab ajakan Baba.
‘Lho, kok?’ protes Teteh, ‘jawabnya “let’s go, Ba!”, gitu.’
‘Let’s go, Ba!’ kata Kay memperbaiki ucapannya.
‘Ke mana kita?’ tanya Baba.
‘Ke Giant,’ katanya.
‘Nggak ke Marvin?’ tanya Baba lagi.
‘Iya. Aku mau ke Giant, jadi ingat susu,’ dendang Kay.
Subscribe to:
Posts (Atom)