“Shedang menyemil shepatu,” katanya mengikuti.
Mar 17, 2008
Pagi Ini
“Baba lagi nyemil shepatu dulu, ya,” kata Kay sambil menghampiri Baba, lalu ia duduk di belakang Baba.
“Iya, Baba sedang menyemir sepatu.”
“Shedang menyemil shepatu,” katanya mengikuti.
“Sepatu siapa?”
“Shepatu Baba.”
“Kay sedang apa?”
“Shedang duduk.”
“Sambil?” tanya Baba, mengharapkan ia menjawab bahwa ia sedang melihat Baba menyemir.
“Mamam.”
“Mamam apa?”
“Nashi.”
“Nasi apa?”
“Nashi liwet.”
Hehe, padahal dia makan nasi tim tahu dan ceker ayam.
“Baba mau berangkat ke?” tanya Baba setelah siap berangkat.
“Ke kantol.”
“Kay di?”
“Di lumah.”
“Sama?”
“Shama Bibi.”
“Sama siapa lagi?”
“Shama Teteh.”
“Baik-baik di rumah, ya. Nurut sama Bibi dan Teteh.”
“Iya.”
“Mamam yang banyak, ya.”
“Iya.”
“Mimi yang banyak, ya.”
Diam.
“Ok?”
Diam.
“Okie?”
“Dokie.”
“Supaya?” tanya Baba mengharap ia menjawab ‘supaya sembuh.’
“Nggak cekukan,” jawabnya di luar dugaan.
“Kemalen di Bandung naik kuda,” katanya lagi.
“Iya. Kay mau naik kuda lagi?”
“Mau.”
“Oke. Sembuh dulu, ya. Baba berangkat ya. Dadaaa,” kata Baba melambaikan tangan.
“Dadaaaaaaa,” Kay membalas lambaian Baba.
“Shedang menyemil shepatu,” katanya mengikuti.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
Baba-nya Kay...
Salam kenal yah...
Saya nyasar di blog ini pas lagi blogwalking malem2...
Langsung jatoh cinta sama fotonya Kay, trus baca deh smwanya...
hehehe...
Oia, maav saya udah nyatut link-nya blog Baba tanpa ijin...
Terima kasih...
Salam bwat Kay, Mamanya, Bibi, & Teh Iis yah...
PS : kalo saya punya anak kaya Kay, asek juga kayanya... hehehe...
Post a Comment