Aug 25, 2006

Gabal Ayam

Semalam saat membuka pintu rumah, sebuah pemandangan lucu dan menggemaskan menyambutku. Kay sedang duduk di pangkuan neneknya, mengenakan sarung. He is so cute in that!

Saat melihatku senyumnya terkembang dan ia langsung bangkit menghampiriku dan memeluk dan mencium kedua pipiku. Tangannya terkembang, minta ‘gedong sama Baba’ katanya.

Di sekolahnya Kay menunjukkan perkembangan yang cukup baik, ia sudah mulai bisa memahami perintah-perintah sederhana, sudah bisa ‘duduk yang rapi’ berkali-kali, melompat tiga kali berturut-turut. Nilai pada kelas Behavioral Therapy-nya sudah baik (rata-rata A).

Kemarin ia melukis dengan jari. Ketika terapis bertanya lukisan apa yang ia buat, dengan yakin Kay menjawab: ‘Gabal ayam!’ lalu mendekatkan jemari berlumur cat itu ke hidungnya, dan berkata: ‘Bau!’.

All in all he’s improving, and that makes me happy. Last night while he played he sang an unintelligible song that had a somewhat familiar tune to my ears. I asked him to repeat the song, and he repeated it all the way from the beginning, starting the song with the words: ‘Bawalah aku ke tepat ku tudju / bila t’lah tapak, kapung hañamalamanku / buñikan ñaling seluling ketamu / tiwiit.’ He was singing one of Tasya’s song.

Satu hal yang menakjubkan dari Kay adalah kemampuannya menyambungkan lagu yang satu dengan yang lainnya, dengan kata lain ia suka membuat medley. Semalam ia memanjat tempat tidur sambil bernyanyi:

Naik naik ko putcak gunung
Tig’gi ti’gi hokali
Kiliii kanan kulihat haja
Bañak pohon tcomala pohon lamping
Daunnya halus lang’hing
Bo’golak-golak kian komali
Hopolti tangan ponali…

See? The only thing I am trying to stop is his fondness of swinging a rolled play-dough worm, saying: ‘ini e’ek’.

No comments: