Apr 17, 2007

Kolecer

Akhir-akhir ini anak Baba yang hobi lari-larian bolak-balik dari dapur ke ruang tamu sedang senang sekali bermain di luar dan, seperti sudah diduga, kalau disuruh pulang pasti melalui huru-hara dan tangisan dulu.

Kenapa?

‘Liat kolecel,’ jawabnya.

Kolecer? Makhluk apa pula itu kolecer?

‘Itu, kincir angin,’ jelas Teteh Iis.

Rupanya di kontrakan belakang rumah Pak Ahmad ada yang memasang kincir angin sederhana yang dibuat dari bambu dengan ‘ekor’ pelepah pinang lengkap dengan dedaunan kering yang masih menempel. Kolecer itu akan berbunyi trrrr-trrrr-trrrr jika angin kencang bertiup.

Kay sangat suka akan kincir angin itu, kemarin siang kata pertama yang dia ucapkan pada saat bangun tidur adalah ‘Liat kolecel!’

Tadi pagi pun dia merajuk minta keluar. ‘Mau apa?’ tanya Uwa Abah.

‘Liat kolecel,’ gumam Kay.

‘Apa?’ tanya Uwa Abah ke Baba.

‘Lihat kolecer,’ jelas Baba.

Kolecer?’

‘Iya, kincir angin,’

Meuni kawas orang Tambak Dahan, Kay!’ seru Uwa Abah sambil tertawa.

Oh iya, sekarang Kay juga sering sekali berkata atau bergumam:

‘Ash, shiga budak!’

Hihihi anak Sunda tulen nih, kayaknya….

No comments: