‘Kay, ini ada kue dari Tante Mandy,’ panggil Baba sambil mengeluarkan dua macam kue keju, dua toples kue keju lempeng dan satu kemasan cheese stick.
Baba meletakkan ketiga kemasan kue tersebut di hadapan Kay. Seperti seorang raja kecil, Kay langsung memeriksa upeti tersebut dengan saksama.
Baba memotret Kay dengan kue-kue tersebut untuk bukti bahwa titipan Tante Mandy telah sampai dengan aman ke tangan Kay.
‘Ini kue keju, Nak,’ kata Baba.
‘Bukain, Baba,’ pinta Kay begitu ia mendengar kata “keju”.
Baba membuka selotip penyegel salah satu toples kue keju lempeng, lalu membuka tutupnya. Tangan mungil Kay segera meraih dua lempeng kue tersebut…
…lalu menyuapkannya ke dalam mulut.
Ia menggigit setengah lempeng, mengunyahnya, dan beranjak pergi meninggalkan satu setengah lempeng kue keju di atas kemasan cheese stick.
‘Lho, kok ditinggal?’ tanya Baba.
Kay mengacuhkan pertanyaan itu dan pergi ke dapur. Ia membuka lemari berisi mangkuk dan peralatan plastik dan mulai mengeluarkan semuanya. Ia lalu bermain-main dengan berbagai mangkuk dan tutup gelas dari plastik tersebut.
Beberapa saat kemudian ia kembali ke ruang tengah dan menghampiri piggy bank miliknya.
‘Kay mau keju nggak?’ tanya Baba sambil mendekat. Tangan Baba memegang sebuah kue keju lempeng.
‘Mau!’ jawabnya saat ia mendengar kata “keju”. Kay menoleh dan melihat kue keju lempeng di tangan Baba, lalu segera berucap, ‘nggak! Shimpen aja!’
‘Lho?? Nggak mau kue keju ini?’ tanya Baba.
‘Nggak!’ ia kabur ke tempat cuci piring.
‘Ya udah, Baba aja yang makan ya?’
‘Shimpen aja!’ lalu ia merengek sambil mendongakkan kepalanya.
‘Iya, Baba yang makan, bukan Kayril,’ kata Baba sambil memasukkan kue itu ke dalam mulut.
Wah, Tante Mandy, kayaknya dia nggak suka kue keju lempengnya nih…
Tapi begitu Baba membuka cheese stick Kay langsung melahap dua atau tiga batang dan tidak pernah menolak ketika Baba menyuapkan cheese stick padanya.
Oct 22, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment