Nov 8, 2006

Mati Lampu

Gelak tawa seorang bocah mengiringi cahaya yang memancar dari halaman rumah dua malam yang lalu saat Baba berjalan pulang dalam gelap karena satu kompleks mati lampu.

Beberapa langkah dari rumah Baba melihat bahwa kegembiraan itu bersumber dari sebatang kembang api yang dinyalakan Kakek untuk menghibur sang cucu.

Baba memberi salam, Kay makin kegirangan dan segera membuka pintu gerbang.

“Kembang api!” katanya pada Baba, senyumnya terkembang selebar mungkin. Ia memperhatikan kembang api tersebut dengan kagum dan takjub hingga habis.

“Lagi ya,” pintanya pada kakek. Dan halaman rumah kami pun kembali benderang diterangi nyala kembang api lagi dan lagi.

Sewaktu kembang api itu akhirnya benar-benar habis, Kay kecewa dan merengek. Untungnya sebelum ia sempat menangis listrik menyala kembali dan kami berhasil mengalihkan perhatiannya.

“Horeee! Lampunya nyala!” sorak kami. Dan Kay pun melupakan kesedihannya.

No comments: