Jun 16, 2007

Mandi

Seperti biasa Kay selalu sulit dibujuk untuk menyudahi mandinya. Akhirnya Baba menghampiri Kay yang sedang berendam di bak mandi, mengambil gayung dan mulai mengosongkan bak mandi itu agar ada alasan kuat untuk menghentikan mandi Kay.

Baba mulai menciduk air hangat itu.

‘Shama Kelil aja, Ba,’ pinta Kay sambil meraih gayung di tangan Baba. Maksudnya biar dia saja yang menciduk.

Kay lalu meletakkan gayung itu di lantai, dan dengan gelas kecil di tangannya ia mulai menciduk air dan menuangkannya ke dalam gayung.

‘Shatuu,’ katanya menghitung.

‘Duaa,’

‘Tigaa,’

‘Empaat,’

‘Limaa,’

‘Enaam,’

‘Tujuuh,’

‘Delapaan,’

‘Shembilaan,’

‘Shepuluuh,’

‘Shebelaas,’

‘Duabelaas,’

‘Tigabelaas,’

‘Empatbelaas,’

‘Tigabelaas,’ suaranya mengecil, Kay tampak ragu menghitung. Ia lupa setelah empatbelas harusnya limabelas.

‘Empatbelaas,’ suaranya mengeras lagi.

‘Tujuhbelaas,’ katanya yakin.

No comments: