Sep 2, 2007

Celotehan Di Dalam Mobil

‘Ini, pake ini,’ kata Teteh sambil menyelimuti kaki Kay dengan selimut yang selalu kami bawa, ‘dingin kakinya kena AC di depan.’

‘Ituu,’ katanya sambil menunjuk ke luar mobil.

‘Apa itu?’ tanya Teteh.

‘Bendela,’ jawab Kay, ‘Bendela beshal.’

‘Mana?’ tanya Teteh lagi, ‘itu mah bendera kecil.’

‘Bendela beshal ituu!’ kata Kay tak mau kalah.

‘Oh, di sana ada bendera besar, yang itu ya?’ kata Teteh sambil menunjuk ke umbul-umbul merah putih.

‘We-she!’ kata Kay.

‘Mana WC?’ tanya Teteh dan Baba sambil tertawa.

‘Itu,’ kata Kay sambil menunjuk ke tong plastik tempat menyimpan air.

‘Itu sih tempat cuci motor, Kay,’ kata Teteh.

Tempat yang ditunjuk Kay sebagai WC memang sebenarnya tempat cuci motor.

‘Yeeeeee!!! Malah dibuka!’ seru Kay sambil membuka selimut yang menutupi kakinya itu.

‘Eeh, jangan dibuka, nanti dingin,’ kata Teteh. Lalu Teteh menutupi kaki Kay dengan sajadah bergambar ayam yang diberikan Uwa Mia sebagai penambah selimut.

Sajadah itu diangkat oleh Kay menutupi kepalanya.

‘Kay mana yaaaaa?’ katanya dengan suara dibuat-buat.

Lalu ia berpaling dan tangannya mulai memegang-megang pengunci pintu mobil.

‘Bahaya, Kay,’ kata Baba memperingatkan, ‘kamu mulai bosan ya, dari tadi macet melulu.’

‘Ketombe!’ serunya tiba-tiba.

‘Ketombe apaan?’ tanya Baba keheranan.

‘Shing shashe!’ katanya lagi.

Sachet? Sachet apa?

‘Ooh, sampo sashe punya Bibi ya? Anti ketombe ya?’ tanya Teteh sambil tertawa.

‘We-she! Kamal itu,’ kata Kay lagi sambil asal-asalan menunjuk ke rumah di tepi jalan.

‘Yee, asal!’ kata Teteh.

Lalu hening. Celotehnya yang sejak tadi meramaikan perjalanan ini tiba-tiba saja berhenti. Baba menoleh dan mendapatkan Kay sedang menguap lebar-lebar. Di bawah matanya muncul garis yang menandakan ia mengantuk.

‘Wah, baterainya habis nih?’ goda Baba. Ia cuek. Sudah mengantuk sekali tampaknya. Hehehe, lagian siapa suruh nggak bobo siang, Kay?

No comments: