Sep 2, 2007

Dalam Perjalanan Pulang

‘Mau ke depan,’ kata Kay.

‘Iya, sebentar ya, kantong plastiknya disingkirin dulu,’ kata Baba sambil memindahkan kantung plastik berisi belanjaan dari jok depan.

‘Mau ke depan!’ geramnya menandakan ia mau pindah ke depan sekarang. Kami sedang berada di dalam mobil, dalam perjalanan pulang setelah seharian main di rumah Yangti. Di dalam mobil Kay memang biasanya duduk di kursi tengah bersama Teteh Iis.

‘Mau ke depan!’ rengeknya lagi.

Untung saat itu situasi lalu lintas sedang macet, sehingga dengan mudah Kay bisa dipindahkan ke depan, duduk di kursi penumpang di sisi supir.

‘Pake shabuk pengaman,’ pintanya.

Teteh segera memakaikan sabuk itu. Kay tersenyum-senyum gembira, ‘Mobil!’ katanya sambil menunjuk ke depan.

Kay sangat menikmati perjalanan pulang itu, meskipun lasak dan tangannya beberapa kali memegang tuas persneling yang menyebabkan ia berkali-kali ditegur Baba.

Tangannya yang bertualang menemukan kotak penyimpan koin. ‘Ambil ini,’ katanya sambil mengambil beberapa koin dari dalam kotak itu.

‘Mashukin ke shini,’ ucapnya sambil memindahkan koin ke dalam kotak di bawah tape mobil, tempat Baba meletakkan uang ribuan untuk bayar tol.

Ia melakukan hal itu berkali-kali hingga seluruh koin berpindah tempat.

‘Lampu,’ katanya sambil menunjuk ke lampu jalan yang berpendaran di luar.

‘Tos dulu dong,’ kata Baba sambil menyodorkan tangan kiri untuk ditepuk oleh Kay.

Kay menepuk tangan Baba, memberikan high five.

‘Tos jempol,’ pinta Baba. Biasanya kalau Baba meminta ini, kami akan mengadu jempol kami.

‘Nyupil, nyetil aja!’ kata Kay sambil menunjuk ke setir mobil.

Waduh, dimarahin, hehehehe!

No comments: