Sep 1, 2007

Laporan Kakak dan Yangti

Baba sedang di supermarket membeli kebutuhan Kay. Karena belanja sudah hampir selesai, Baba menelepon Yangti yang mengajak Kay berkeliling Bintaro Plaza sementara Baba berbelanja.

‘Ma, di mana?’

‘Ini di lantai 2, si Kay lagi ngeliatin ikan,’

Uh-oh, sounds like potential trouble, pikir Baba.

‘Oh, ok. Senang dia?’

‘Senang banget. Udah ya?’

‘Ok.’

Baba kembali berkeliling mencari barang-barang yang dibutuhkan, lalu mengantri di kasir.

Sementara menunggu transaksi selesai, Baba menelepon Kakak.

‘Di mana? Aku hampir selesai nih, lagi bayar.’

‘Di atas,’ suara Kakak terdengar agak kerepotan, ‘lagi mau turun. Anakmu ngamuk. Nggak mau berhenti ngeliatin ikan.’

I knew it.

‘Oh, ok. Aku di kasir ya.’

Lima menit kemudian mereka tiba di pandangan. Kay sudah terlihat cerah ceria dan mulai meraba-raba atau meraih segala sesuatu yang ada dalam jangkauan tangannya. Senyumnya nakal sekali.

‘Wah! Dia ngamuk, nggak mau disuruh berhenti,’ kata Yangti.

‘Si Teteh dijambak!’ kata Kakak.

‘Kerudungku ditarik,’ kata Yangti lagi, ‘Sakit Is, dijambak sama dia?’ tanya Yangti ke Teteh Iis.

‘Ah, itu mah sudah biasa,’ jawab Teteh santai.

‘Awalnya sih tenang-tenang aja. Dia senang ngeliatin ikan,’ kata Kakak, ‘sambil tidur-tiduran.’

Hah? Tidur-tiduran? Tidur-tiduran gimana? Di lantai? Waduh.

‘Lama kelamaan dia gemas sama ikannya. Airnya mulai dimainin. Karena takut basah dan nggak bawa baju ganti, kita suruh berhenti. Eh, malah ngamuk,’ kata Yangti.

‘Iya, mana nggak ada yang kuat lagi,’ kata Kakak sambil tertawa, ‘dia besar dan berat sekali sih!’

Yang sedang dilaporkan ke ayahnya asyik berjalan digandeng Yangti sambil mencolek dan meraih apapun yang bisa diraih dan dicolek oleh tangannya yang lain.

No comments: