“Bi, ini untuk beli Baygon dan belanja,” Kata Baba sambil memberi selembar limapuluh ribuan padanya. Kay beringsut maju mendekat dan melongok ke tangan Bibi, lalu mengambil uang kertas tersebut. Ia langsung melipat, melipat dan menggulung-gulung lembaran itu dengan serius.
“Kasih ke Bibi,” perintah Baba yang, tentu saja, tidak dituruti.
“Ayo, kasih Bibi,” ulang Baba sambil setengah memaksa memutar badan Kay menghadap Bibi. Kay hanya menyentuhkan uang tersebut sepersekian detik di telapak Bibi sebelum cepat-cepat menariknya kembali. Lalu Kay memutar badan dan berjalan tergopoh gopoh ke kamar.
“Bi,” kata Baba yang mafhum apa yang akan terjadi, “cepetan tangkep sebelum uangnya dimasukin ke celengan ayam.”
Bibi pun segera mengejar Kay ke kamar dan membujuknya untuk mengembalikan uang itu.
“Jangan dimasukin, nanti susah ngeluarinnya,” pinta Bibi yang, tentu saja, tidak diindahkan. But Bibi still have some tricks up her sleeves.
“Sini Bibi masukin. Nah, udah ya. Udah masuk tuh,” kata Bibi, padahal uang itu ada dalam genggamannya.
Hehehe…dasar anak kecil…masih bisa diakalin. Tapi Baba senang karena Kay sekarang kalau mendapat uang tidak lagi dibuang ke tempat sampah…
Sep 15, 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment