Dari dapur, Kay berjalan menuju kamar. Kakinya diangkat tinggi-tinggi.
‘Kiri! Kiri! Kiri-kanan-kiri!’ goda Baba menirukan aba-aba gerak jalan.
Senyum si bocah melebar, dan gayanya makin menjadi-jadi. Kakinya makin diangkat setinggi mungkin.
‘Kiri! Kiri! Kiri-kanan-kiri!’
Di dalam kamar ia menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur.
‘Berhentiiiiiiiii gerak!’ seru Baba, ‘Siaaaaaaaaaaap (tangannya diangkat lurus-lurus di sisi tubuhnya) gerak! (tangannya dihentakkan rapat-rapat ke sisi tubuh)’
‘Hormaaaaaaaaat gerak!’
Kay pun mengangkat tangan kanannya ke dahi.
Wah, benar-benar cucu seorang purnawirawan!
No comments:
Post a Comment