Jul 15, 2007

Ulang Tahun

Hari ini Kay berulangtahun yang keempat.

Sore tadi, sepulang dari kondangan Baba memberikan hadiah kepada Kay. Ia tampak senang menerimanya. Ia langsung berusaha membuka kertas hias pembungkus hadiah itu.

Bret! Bret! Bret!

Akhirnya kertas pembungkus itu berhasil Kay lepaskan dari hadiahnya.

‘Bukain,’ pintanya pada Baba.

Baba pun membantu Kay membuka kardus mainan barunya: sebuah mobil patroli polisi Lego Duplo. Lengkap dengan sirine yang dapat berbunyi dan menyala.

‘Pak Polisi ini temannya Pak Item, Kay,’ kata Baba menjelaskan. Pak Item adalah petugas pemadam kebakaran Lego Duplo milik Kay.

Kay acuh, ia asyik memencet sirine yang suara dan lampunya jauh lebih menarik dari penjelasan Baba. Setelah itu ia asyik mendudukkan Pak Polisi di dalam mobil dan menjalankan mobil patrol itu ke garasi.

Pagi tadi Kakak menelepon Kay untuk mengucapkan selamat. Setelah mendengarkan ucapan dan berkata terima kasih, Kay segera meloloskan diri dari pangkuan Baba dan berlarian ke dapur untuk mengganggu Teteh Iis.

‘Tanyain dia mau apa,’ kata Kakak.

‘Kay,’ panggil Baba, ‘Kay mau hadiah apa dari Kakak?’

‘Tanyain dia mau baju, sepatu atau mainan?’

‘Wah, sepatu kan dia masih ada yang dari Mamanya kemarin, dan dia juga baru saja aku belikan sandal sepatu,’ kata Baba.

‘Tanyain aja dulu,’ desak Kakak.

‘Kay mau baju, sepatu, atau mainan?’

Diluar dugaan Baba Kay menjawab: ‘Sepatu.’

‘Mau sepatu katanya, Kak,’

Di ujung sana Kakak tertawa, ‘Kayak Mas Robba, maunya sepatu.’

‘Ini si Mon-Mon mau ngucapin selamat katanya,’ kata Kakak lagi.

‘Kay, ini Paman Mon-Mon mau ngomong nih,’ panggil Baba.

‘Paman Mon-Mon!’ seru Kay sambil berlari menghampiri.

‘Mon-Mon!’ katanya setelah handset telepon menempel di pipi kanannya.

Terdengar suara Paman Mon-Mon mengucapkan selamat pada Kay.

‘Hayo bilang terima—?’

‘Telima kashih,’ kata Kay.

Sorenya, Mama menelepon Kay dari Swedia.

‘Selamat ulang tahun, Kay,’ kata Mama.

Setelah ber-telima kashih, Kay langsung merosot dari pangkuan Baba dan berlarian ke sana kemari. Gelak tawanya membahana terdengar hingga Swedia.

‘Ngapain dia, Ba?’ tanya Mama.

‘Nggangguin Teteh Iisnya. Si Teteh mau masuk kamar mandi sama dia ditarik keluar lagi sambil ketawa-tawa nggak keruan,’ jawab Baba.

No comments: