Jul 15, 2007

Sebelum Tidur Malam Ini

‘”Waah, besar sekali telur ini” kata induk bebek memandangi telur terakhir di sarangnya, lalu ia—’

‘Beshal,’ kata Kay. Kami sudah berada di atas tempat tidur, Kay sudah bersiap dengan piyamanya, matanya tampak lelah, tapi ia masih berusaha menahan kantuk dengan bermain-main dengan buku A Treasury For 3 Year Olds. Baba sedang membacakan dongeng The Ugly Duckling yang ada di dalam buku itu.

‘Gede,’ katanya lagi.

‘Iya,’ kata Baba, ‘besar itu sama dengan gede.’

‘Hitam,’ kata Kay lagi.

‘Apa yang hitam?’ tanya Baba, kali ini benar-benar heran.

‘Gogok,’ katanya. Rupanya ia mengasosiasikan kata-kata besar, gede,dan hitam dengan anjing Rottweiler milik Pakde Riza.

Kay celingukan, matanya mencari-cari sesuatu.

‘Cari apa?’ tanya Baba.

‘Cali buku. Ketemu,’ katanya sambil tersenyum dan meraih buku dibalik tubuh Baba. Ia langsung membolak-balik halaman buku itu.

‘Ini apa, Kay?’

‘Buaya,’ jawabnya.

‘Kalau yang ini apa?’ tanya Baba menunjuk gambar macan tutul.

‘Kucing.’

‘Ini anak macan tutul,’ kata Baba meralat.

‘Kucing hitam. Hiiii! Ada kucing hitam, hiii!’ katanya. Bibi Eni sering berkata demikian jika seekor kucing hitam masuk ke dalam garasi.

‘Kalau ada kucing hitam, usir aja,’ kata Baba, ‘gimana ngusirnya?’

‘Husss! Shana kucing!’ katanya dengan raut wajah serius.

‘Udah, kucingnya udah pergi,’ kata Baba. Baba tidak mau Kay tumbuh jadi anak penakut.

‘Sudah yuk,’ ajak Baba, ‘sudah malam. Bobo yuk.’

Setelah berdoa, Kay memeluk leher Baba dan memejamkan mata.

‘Duuuh! Sayangnyaa!’ katanya.

No comments: