Jul 30, 2007

Kuda Terbang

Akhirnya Baba sampai di rumah setelah usai mengunjungi perhelatan nikah rekan kerja di Cianjur dan Jakarta hari Minggu kemarin. Jam menunjukkan pukul 21:30 saat Baba menekan klakson mobil, minta dibukakan pintu garasi.
Saat Baba hendak memasukkan mobil ke dalam garasi yang sudah dibuka oleh Teteh Iis, tiba-tiba terdengar teriakan senang seorang anak kecil dari dalam rumah.
‘WAAAAAHAHAHAHAHAHAHA!!’
Sepersekian detik kemudian sosok Kay berlari keluar menyambut mobil. Teteh segera menggendong dan memasukkan Kay ke dalam mobil, di kursi sebelah pengemudi.
‘Ini Kay, Baba belikan mainan,’ kata Baba sambil memberikan mainan kuda terbang yang Baba beli di salah satu restoran di Puncak. Kuda itu terbuat dari karet dengan sebatang bambu mencuat dari perutnya, seperti wayang. Kaki-kaki kuda terbang itu berada pada posisi melompat, kaki depan terlipat sedangkan kaki belakangnya terjulur ke belakang. Dari sayapnya terpasang tali yang pada ujungnya terdapat cincin karet. Jika cincin itu ditarik sayapnya akan mengepak.
Kay senang sekali. ‘Kuda lumping,’ katanya.
Di dalam rumah, kuda terbang itu dimainkan olehnya, dikepak-kepakkannya sayap si kuda sambil bernyanyi:
Kuda lumping geningan ecel-ecelan
Lalu ia mulai menyelidiki apa yang menyebabkan sayap si kuda bisa mengepak. Ia merunut tali dan memperhatikan dengan seksama sambil menarik-narik tali itu dengan kencang.
‘Awas, nanti rusak,’ kata Baba memperingati.
‘Kita bobo yuk,’ ajak Baba, ‘bilang sama Bibi dan Teteh.’
‘Teh, Kay mau bobo dulu.’
‘Sama Bibi?’
‘Bi, Kay mau bobo dulu.’
‘Kay sudah ditolong sama Bibi hari ini. Bilang apa?’
‘Telimakashih.’
Lalu kami masuk ke kamar tidur.
Di kamar Kay tidak segera tidur. Dia masih asyik bermain-main dengan kuda barunya dan Baba harus mengingatkannya beberapa kali untuk tidur karena esok pagi harus sekolah.
Akhirnya Baba tidak yakin siapa yang tidur lebih dulu, Baba atau Kay, karena hari ini adalah hari yang sangat melelahkan bagi Baba...

No comments: